Arsip Blog
Akhirnya Keluarga Gus Dur dan Gus Durian Resmi Dukung Jokowi – KH Ma’ruf Amin

Yenny Wahid dan Gus Durian saat mendeklarasikan dukungannya kepada Jokowi – KH Ma’ruf Amin
Serambimata.com – Setelah menjadi rebutan kedua pasangan Capres – Cawapres, keluarga Gus Dur dan para murid, pengagum, dan penerus pemikiran serta perjuangan Gus Dur (Gus Durian) akhirnya secara resmi menjatuhkan dukungannya kepada pasangan nomor urut 1, Jakowi – KH. Ma’ruf Amiin pada pilpres 2019 mendatang. Sikap politik ini berbeda dengan pilpres 2014, saat itu kelurga Ciganjur memilih netral alias tak mendukung siapa-siapa.
Bangsa yang tak Lelah Menghujat Presidennya
Serambimata.com – Mudah-mudahan cukup sekali ini bicara politik, karena makin lama makin jengah buka time line di social media ini.
Saya sih yakin, siapapun Presiden di Indonesia akan tetap dihujat oleh rakyatnya sendiri.
Fenomena Banyaknya Orang Tak Berilmu Tapi Dianggap Alim dan Jadi Panutan
Serambimata.com – Belakangan media sosial diramaikan oleh munculnya beberapa penceramah kontroversial. Tak hanya karena isi ceramahnya yang dangkal hingga terang-terangan melakukan kesalahan, tapi juga tak jarang juga dibumbuhi hujatan, umpatan, hinaan hingga ajakan untuk makar. Parahnya, mereka justru jadi rujukan dan panutan hingga panggilan ustadz bahkan Gus tak segan untuk disematkan.
Kesaksian Mahfud MD Saat Gus Dur Dilengserkan dan Wafat
Serambimata.com – Ada banyak kisah yang ditingggalkan KH. Abdurrahman Wahid atau Gus Dur semasa hidupnya. Kisah-kisah itu tetap terkenang bahkan menjadi bagian terpenting dari perjalanan bangsa ini. Salah satunya adalah kesaksian yang diceritakan pakar hukum Tata Negara, Prof. Dr. Mahfud MD. Sosok yang dikenal sangat dekat dengan Gus Dur itu memberikan kesaksian tentang dua pristiwa yakni pada saat Gus Dur dilengserkan dari kursi Presiden dan pada saat beliau wafat. Fakta ini diungkap Mahfud MD pada peringatan 40 hari wafatnya Gus Dur.
Gus Dur: Hingga 2030 Indonesia akan Mengalami Gonjang Ganjing
Tulisan KH Maman Imanul Haq Tentang Gus Dur
Serambimata.com – Delapan tahun saya dekat dengan Gus Dur. Saya punya rekaman 95 menit dengan Gus Dur, dan itu tidak dimiliki oleh yang lain. Saat itu tiba-tiba Gus Dur minta dibawakan tim media saya. Gus Dur hanya memakai celana pendek sambil tiduran di ruang tamu minta direkam. “Pak sudah siap,” kata saya.
“Ya sudah,” jawab Gus Dur.
“Mohon Bapak pakai sarung,” protesku karena tak pantaslah Gus Dur sebagai narasumber hanya memakai celana pendek.