Arsip Blog

Anies Baswedan Tak Lagi Jadi Menteri, Bagaimana Nasib K-13 ?

Serambimata.com – Beberapa saat setelah Presiden Joko Widodo mengumumkan reshuffle di jajaran menteri pembantunya,  bagai politisi, para praktisi dan tenaga kependidikan terutama para guru tiba-tiba ramai membicarakannya. Wajar saja, karena salah satu menteri yang direshuffle adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Anies Baswedan.

” style=”width: 316.796875px;

Inilah Empat Poin Penting Pada Kurikulum 2013 Edisi Revisi Tahun 2016

20160323_092421

Serambimata.com – Mulai tahun Pelajaran 2016/2017 yang akan datang, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) secara resmi akan memberlakukan  Kurikulum 2013 edisi secara Nasional. Kemendikbud juga memutuskan untuk tetap menggunakan nama Kurikulum 2013, sedangkan isi kurikulum yang “baru” itu  tak banyak perubahan dibandingkan versi sebelumnya.

Read the rest of this entry

Resmi! Mulai Juli 2016 Kurikulum 2013 Diberlakukan Secara Nasional

image

Serambimata.com – Kepastian tentang tentang nasib Kurikulum 2013 (K-13) akhirnya terjawab. Kepastian itu dikeluarkan setelah dilakukan revisi K-13 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Read the rest of this entry

Buku K-13 Edisi Revisi akan Diberlakukan Mulai Juli 2016

kurikulum 2013 edisi 2016

Serambimata.com – Seiring dengan selesainya revisi Kurukulum 2013 (K-13) yang telah dilakukan pemerintah mulai Januari 2015 hingga akhir Oktober 2015 lalu, maka langkah berikutnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berancang-ancang untuk segera merbitkan buku edisi revisi dan ditargetkan bisa dipakai sejak tahun pelajaran yang akan datang.

Read the rest of this entry

Akhirnya, Kurikulum akan Diubah Lagi?

image

Serambimata-com – Mendikbud telah buktikan janjinya untuk lakukan evaluasi pada kurikulum 2013 (K-13). Hasilnya, saat ini sedang disiapkan kurikulum baru pengganti kurikulum besutan mendikbud sebelumnya, Muhammad Nuh. Benarkah ?

<!–more–

Mendikbud Anies Baswedan berencana meluncurkan kurikulum bernama Kurikulum Nasional.  Mendikbud sebelumnya, Mohammad Nuh membuat Kurikulum 2013 (K-13).

Informasi yang berkembang di internal Kemendikbud kian santer. Namanya hanya Kurikulum Nasional begitu saja. Tidak ada embel-embel tahunnya. Dengan adanya Kurikulum Nasional ini, maka K-13 bakal dikupas menjadi tiga bagian atau jenis. Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis pengembangan atau potensi daerah, dan kurikulum paling kecil mencakup kekhasan atau kondisi masing-masing sekolah.

Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kemendikbud Tjipto Sumardi mengatakan sampai saat ini evaluasi masih berjalan.

"Namanya tetap Kurikulum 2013," katanya kemarin (6/12). Meskipun begitu dia tidak menampik bahwa kurikulum yang baru nanti harus diversifikasi (beraneka ragam). Yaitu Kurikulum Nasional, kurikulum berbasis daerah masing-masing, dan kurikulum sekolah. Diversifikasi kurikulum ini sejalan dengan pasal 36 dan 37 UU 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Meskipun nantinya kurikulum beranekaragam, Tjipto mengatakan harus dirancang dengan model yang ramping.

"Ke depan kita akan mengundang pakar-pakar dan praktisi pendidikan untuk memberikan arahan," jelasnya. Tujuannya supaya beban belajar peserta didik terbebani mata pelajaran yang semakin berat. Dia menargetkan meskipun kurikulum beragam, tidak sampai menambah jam belajar per pekannya.

Terkait dengan revisi K-13 yang belum tuntas, Tjipto mengatakan sudah ada perkembangan bagus. Seperti tim evaluasi sudah merampungkan pembahasan kompetensi inti (KI) dan kompetensi dasar (KD).

Dua kompetensi ini sempat diributkan di dalam implementasi K-13. Sebab banyak guru kerepotan ketika, misalnya, harus menyisipkan materi-materi keagaam atau sosial di mata pelajaran matematika, fisika, dan lainnya.

Sumber JPNN