Arsip Blog
KH. Maimun Zubair dan Tiga Generasi Pesantren Sukorejo
Serambimata.com – Duka mendalam atas wafatnya KH. Maimun Zubair menjadi duka seluruh bangsa, umat Islam, lebih-lebih bagi warga NU. Tokoh sepuh kharismatik itu tak hanya menjadi guru bangsa, tapi juga sebagai rujukan berbagai bidang keilmuan para tokoh bahkan ulama-ulama muda yang hidup pada masanya.
Kesaksian Putera KH Maimun Zubair: Selama Nyantri di Mekkah, Kiai Azaim Kuat dan Istiqomah

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy (kiri), KH Maimun bin KH. Maimoen Zubair (Kanan)
Serambimata.com – Usai menikmati hidangan makan malam beberapa saat setelah acara Kendit Bersholawat selesai, Sabtu (8/9/2018) sekitar pukul 00.30 dini hari, saya langsung menghampiri KHR Ahmad Azaim Ibrahimy untuk sekedar dapat menyalami dan mencium hastanya (baca: tangan). Maklum selama saya berada satu panggung dengannya di malam itu, saya memang tidak sempat bersalaman dengan beliau karena tugas saya sebagai pemandu acara (MC).
Pesan Cinta Putera KH. Maimun Zubair kepada para Pecinta Sholawat

Insert: KH. Maimun bin KH. Maimun Zubair dan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam Kendir Bersholawat (kanan)
Seramabimata.com – Banyak hal yang bisa saya dapatkan setiap kali saya diamanati menjadi pembawa acara (MC) di acara pengajian bersama Jam’iyah Sholawat Bhenning, tidak hanya dapat bersama-sama bersholawat mengharap syafaat dan berada lebih dekat dengan orang-orang alim, lebih dari itu saya juga bisa mengaji pada setiap ucapan dan pesan yang dituturkan, baik di lirik-lirik lagu yang dilantunkan atau pesan-pesan hikmah dari para Ulama yang begitu dalam, menyentuh dan mencerahkan.
Kiai Maimoen: Orang NU yang Tidak Mau Sama Pancasila Ora Pate NU
Serambimata.com – Sosok yang satu ini memang luar biasa. Di usianya yang hampir mendekati 90, ide dan pemikiranya masih menjadi rujukan para tokoh bangsa, khususnya bagi warga Nahdliyin. Mulai dari persoalan poliik, agama hingga masalah kebangsaan. Siapa lagi kalau bukan KH. Maimoen Zubair.