Arsip Blog
Polri, TNI dan DMI Gelar Pengajian Akbar Bersama Jam’iyah Sholawat Bhenning di Alun-alun Situbondo
Serambimata.com – Kepastian penampilan Jam’iyah Sholawat Bhenning di alun-alun kota Situbondo yang digagas oleh Polres dan Kodim 0823 Situbondo menjadi kabar baik dan menggembirakan khususnya bagi para Bhenning Mania. Pasalnya, keinginan untuk meramaikan alun-alun bersama Jamiyah sholawat Bhenning menjadi impian mereka sejak lama. Maklum, Situbondo adalah kabupaten tempat Sholawat Bhenning berasal.
Shalawat Bhenning, Seni Sakral KHR Ahmad Azaim Ibrahimy
Oleh: Gus M. Cholil Abdul Jalil*)
Serambimata.com – Besok malam tepatnya selasa malam Rabu 3 Juli 2018 di lapangan Rong Laok Sukorejo akan dilaksanakan Halal Bihalal bertemakan “Taburkan Maaf, Sucikan Hati” bersama KHR Ahmad Azaim Ibrahimy, Jam’iyah Shalawat Bhenning dan Teatrikal Tahlil Bhenning Budaya. Saya teringat, Kira-kira 2016 kebelakang, konser dangdut dan pop melayu marak dijadikan tontonan masyarakat Situbondo.
Sholawat Bhenning: Peresmian Masjid hingga Ijazah Do’a dari Kiai Azaim

Pengajian Sholawat Bhenning bersama KHR Ahmad Azaim Ibrahimy didampingi sejumlah tokoh di desa Lugundang, Situbondo
Serambimata.com – menghadiri pengajian Sholawat Bhenning tak hanya selalu menggugah kesadaran akan keagungan Nabi Muhammad SAW tapi juga selalu ada pesan penting, bahkan tak jarang pada jama’ah menerima ijazah do’a dan amalan dari KHR Ahmad Azaim Ibrahimy. Pesan-pesan sejuknya yang menentramkan ditambah lantunan sholawat dan qosidah sanjungan kepada kepada Nabi Akhir Zaman serta pesan bagi kehidupan, membuat ribuan jamaah yang terdiri dari pencinta sholawat Bhenning (Bhenning Mania) dan masyarakat sekitar betah berlama-lama mengikuti acara hingga tengah malam.
Senin malam (05/03/2018), jalan perempatan perbatasan dua desa, Talkandang dan Lugundang sudah mulai ramai dipenuhi Bhenning Mania sejak usai Sholat Maghrib. Di depan majid megah yang baru saja selesai direnovasi juga telah berdiri panggung besar tempat akan dilangsungkannya pengajian Sholawat Bhenning malam itu. Bagi masyarakat muslim Lugundang, malam itu menjadi saat yang istimewa tidak hanya karena menghadirkan Sholat Bhenning dengan ribuan pencintanya tapi juga akan diresmikannya masjid Baitul Hikmah oleh Pendiri Sholawat Bhenning, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy.
Sekitar pukul 22.00 wib di sela-sela kekhidmatan para pencinta sholawat menikmati lantunan indah dan penampilan teater Islami yang disajikan Jam’iyah Sholat Bhenning , Sosok yang akrab dipanggil Kiai Azaim akhirnya tiba di lokasi acara. Cucu Pahlawan Nasional Kiai As’ad itu langsung di giring ke Masjid Baitul Hikmah untuk meresmikan masjid tersebut dengan pengguntingan pita. Sambil diiringi lantunan sholawat, do’a dan diawali dengan bacaan basmalah, Kiai Muda kharismatik itupun meresmikan masjid yang dibangun dengan arsitektur indah dan megah itu.
Usai meresmikan masjid, pengajianpun dimulai. Pesan-pesan hikmah diselingin sholawat dan qosidah berisi pesan dan mauidhah yang ditunggu-tunggu masyarakat dan Bhenning Mania, pelan disampaikan penuh kekhusu’an oleh Kiai Azaim mulai soal pentingnya masjid agar dimakmurkan hingga himbauan beliau agar masyarakat menjaga ukhwah dan persatuan.
“Adalah musibah kecil, keluar dari masjid sandalnya hilang, tapi musibah besar kalau sandalnya tidak pernah kelihatan di masjid”, kata Kiai Azaim disambut gerrrrr hadirin.
Di awal-awal ceramahnya, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo itu banyak berpesan agar masyarakat bersama-sama memakmurkan masjid yang ada dengan istiqomah melaksanakan sholat lima waktu dan kegiatan bermafaat lainnya di Rumah Allah itu. Ia menilai, kemakmuran suatu masyarakat bisa dilihat dari kemakmuran masjidnya. Kalau masjidnya makmur, maka masyarakatnya damai dan akur, ekonominya makmur bahkan taninya juga subur.

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy saat meresmikan Masjid Baitul Hikmah Lugundang, Situbondo
Dengan mengenakan jubah putih berkalung surban hijau dan bunga melati yang dikalungkan panitia, Kiai Azaim juga mengajak untuk tidak enggan beramal jariyah. Ibarat biji buah, bila ditanam di tanah yang subur maka akan tumbuh besar dan berbuah lebat sehingga hasilnya akan bermanfaat buat dirinya, keluarganya bahkan lingkungannya.
“Saya mau tanya, apa ada biji lebih besar dari buah dan pohonnya? Tanyanya kepada hadirin.
“Tidak ada”, hadirin yang ada di depan panggung menjawab serentak.
“Biji sama dengan amal jariyah, meskipun ia kecil tapi akan tumbuh dan berbuah besar, maka tanamlah biji itu di tanah yang subur”, jelasnya sebelummeminta panitia menyebar kotak amal kepada hadirin agar bersedekah untuk masjid Baitul Hikmah yang baru saja diresmikan.
Sebelum acara diakhiri, Kiai Azaim juga berpesan agar umat Islam tidak bertengkar dan selalu menjaga kerukunan antar sesama. Karena dalam pandangannya, kalau hal itu terjadi maka Rasulullah SAW adalah orang tua seluruh umat Islam pasti sedih melihatnya.
“Umat Nabi Muhammad sama dengan umat para Nabi sebelumnya. Dan setiap nabi adalah orang tua bagi setiap umatnya. Kalau umatnya bertengkar maka berarti telah membuat sedih orang tuanya yakni para Nabi termasuk Rasulullah saw. Apakah kita akan jadi anak yang membahagiakan atau menyusahkan Nabi Muhammad SAW sebagai orang tua?, pesannya.
Maka, pada kesempatan itu, murid Sayyib Ahmad bin Muhammad Alawi Al Maliky itu mengijazahkan do’a agar Allah swt menutupi aib manusia sehingga tidak saling menghina karena aib itu.
اللّهُمّ استُر عَوْرَاتي، وَآمِن رَوْعاتِي ، اللّهُمّ احفظني مِن بين يديَّ، ومِن خَلْفِي، وعَن يَمِينِي، وعن شِمَالي، ومِن فَوقي، وأعُوْذُ بعظمَتِكَ أن أُغْتالَ مِن تَحْتِي
“Do’a ini dibaca dengan istiqomah setelah Sholat Subuh dengan harapan Allah menutup aib kita”, pesan Kiai Azaim sebelum menutup acara malam itu dengan do’a. (hans)
Gandeng Sholawat Bhenning, Muhibah Umat 2 Sapa Masyarakat Pesisir Besuki

Pengajian Sholawat Bhenning pada malam Muhibah Umat 2 di Masjid Baiturrahman Besuki
Serambimata.com – Road Dakwah Muhibah Umat kembali digelar. Acara dakwah blusukan yang dilaksanakan Dewan Masjid Indonesia (DMI) Situbondo bekerja sama dengan Polres Situbondo itu dilanjutkan setelah sukses dengan kegiatan serupa sebelumnya. Bedanya, kegiatan Muhibah Umat 1 yang dilaksanakan mulai tahun 2015 hingga 2017 itu memilih daerah pedalaman sebagai objek dakwah. Sedangkan Muhibah Umat 2 dilaksanakan di daerah-daerah tertentu yang lebih membutuhkan sentuhan dan pendampingan.
Lounching 3 Buku, Sholawat Bhenning, Teater Toleransi dan Al Badar pada Reuni Alumni
Serambimata.com – Reuni Alumni dalam rangka Haul Majemuk para Masyayikh dan Keluarga Besar Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo akan menjadi momen yang sangat istimewa. Tidak hanya menjadi ajang temu kangen para alumni yang datang dari berbagai pelosok nusantara tapi juga menjadi kesempatan untuk mengikuti peluncurkan tiga buku karya pengasuh dan santri Pondok Pesantren yang didirikan KH. Syamsul Arifin itu.