Arsip Blog
Sanksi Berat Bagi PNS Penyebar Ujaran Kebencian dan Hoax di Medsos
Serambimata.com – Tidak semua orang bisa menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS), lebih-lebih di era pemerintahan Jokowi, selain harus bersaing dengan ribuan orang yang berebut menjadi PNS, juga harus melalui tes ketat dan tahapan yang tak mudah. Tidak hanya itu, ikrar dan sumpah setia pada negara harus dilakukan sebagai persyaratan untuk diterima sebagai abdi negara. Karena itu bila dijumpahi PNS yang melakukan perbuatan yang melanggar disiplin seperti membuat dan menyebarkan kabar hoax dan ujaran kebencian yang mengandung unsur Suku, Agama, Ras dan Agama (SARA).
Bangsa yang tak Lelah Menghujat Presidennya
Serambimata.com – Mudah-mudahan cukup sekali ini bicara politik, karena makin lama makin jengah buka time line di social media ini.
Saya sih yakin, siapapun Presiden di Indonesia akan tetap dihujat oleh rakyatnya sendiri.
Pesan Kiai Azaim Kepada Pengguna Medsos: Jaga Akhlakul Karimah!
Serambimata.com – Maraknya informasi palsu alias hoax, fitnah dan ujaran kebencian di media sosial (medsos) mendapat perhatian khusus KHR. Ahmad Azaim Ibrahimy. Karenannya, kepada ribuan santri yang hendak menikmati liburan panjang di kampung halamannya masing-masing, Pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo Situbondo itu berpesan agar mereka senantiasa menjaga sikap (akhlak) tidak hanya di dunia nyata bahkan di medsos.
Tafsir Kebencian Menyesatkan ala Sugi Nur Raharja, Inilah Penistaan Al Qur’an Sesungguhnya

Nur Sugi Raharja saat berceramah mengotak-atik nama Presiden RI
Serambimata.com – Bertitel ustadz bahkan sempat disebut Gus, pria yang satu ini berkelana kemana-mana dengan kebenciannya. Kata-kata kotornya menghiasi media sosial, youtube, facebook, twitter dan grup-grup WA. Banser, Kiai-kiai NU, kepolisian bahkan presiden tak luput dari sumpah serapahnya. Hingga yang terakhir laki-laki yang dikenal gara-gara debus dan sensasi dakwah dalam kubur itu bikin tafsir sesat dan ngawur dengan menghubung-hubungkan angka hasil otak-atik nama Jokowi dengan ayat Al Qur’an.
Terbongkarnya Konten Pesanan Penyebar Ujaran Kebencian dan SARA bertarif Hingga Ratusan Juta
Serambimata.com – Patah tumbuh hilang berganti. Peribahasa ini sangat pas bila hubungkan dengan maraknya ujaran kebencian atau hate speech dan SARA yang seakan tak pernah habis bertebaran di media sosial (medsos). Semakin kuat dilawan semakin gencar mereka menyebar. Parahnya, konten-konten yang disebar secara masif tersebut dipercaya begitu saja oleh para pembaca lalu ikut menyebarkannya. Akibatnya, pemerintah, presiden, kelompok dan ormas tertentu menjadi sasaran hujatan, hinaan bahkan fitnah.