Kiai Azaim: Kita Diajak Berlomba-lomba Melawan Fitnah dengan Amal Shaleh

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy saat berceramah dan mahallul qiyam (foto: Zayk Al Abrory/Sugi Hartono)
Serambimata.com – Pengajian sholawat Bhenning malam itu tak dipenuhi para Bhenning Mania sebagaimana biasanya. Tidak tampak ribuan orang seperti pengajian sholawat Bhenning sebelum-belumnya. Hanya ratusan orang yang memenuhi teras Masjid Baiturrahman yang ada di barat alun-alun Besuki itu.
Malam itu, Sabtu 17 Februari 2018, para pencinta sholawat dan yang rindu akan pesan-pesan menyejukkan KHR Ahmad Azaim Ibrahimy seperti sengaja tidak datang semenjak mereka tahu lokasi pengajian dialihkan dari alun-alun Besuki ke dalam Masjid Baiturrahman. Hanya beberapa Beberapa Bhenning Mania sekitar wilayah Besuki yang tampak hadir dan khusuk bersholawat tanpa atribut dan bendera.
Kiai Azaim yang datang sekitar pukul 22.30 wib usai menghadiri sebuah acara di Banyuputih, langsung menemui ketua DMI Situbondo, KHR Abdullah Faqih Gufron, Kapolres Situbondo, AKBP Sigit Dany Setyono, SH, SIK, Msc (Eng) dan jajarannya, para Ulama, Kiai dan sejumlah tokoh yang ada di dalam Masjid, sebelum akhirnya melebur bersama Jam’iyah Sholawat Bhenning yang beliau bina, dilanjutkan dengan penyampaian pesan-pesan sejuknya lalu menutupnya dengan do’a.
Usai mahallul qiyam, tiba-tiba suasana menjadi hening, ratusan orang yang hadir pada acara yang digagas Dewan Masjid Indonesia (DMI) bekerja sama dengan Polres Situbondo itu masih larut dalam kekhusyu’an bersholawat yang baru saja diikuti.
“Sebuah pesan yang disampaikan Nabi Rasulullah SAW ketika menghadapi kondisi fitnah, sebagaimana yang saat ini terjadi di sebagian wilayah di Indonesia”, kata Kiai Azaim mengawali tausiyahnya.
Cucu Kiai Asad itu menyampaikan rasa sedih dan keprihatinannya atas maraknya fitnah dengan munculnya beberapa kejadian ancaman dan teror yang mengancam para Ulama dan Kiai di sebagian wilayah Indonesia terutama di Jawa Barat. Ia menyebut rentetan peristiwa yang meresahkan tersebut sebagai ujian keimanan dan keamanan bagi umat Islam Indonesia.
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا
“Oleh Nabi Muhammad SAW, kita diajak untuk berlomba-lomba melawan fitnah dengan amal sholeh. Badiruu ai sabiquu” ajak Kiai Azaim dengan mengutip salah satu hadits Nabi SAW.
Fitnah tidak bisa dilawan dengan fitnah, kebathilan tidak bisa dilawan dengan kebathilan, yang bisa dilakukan adalah memagari diri dengan memperbanyak amal sholeh agar selamat dari pusaran fitnah.
“Setelah puncak fitnah pasti akan ada jalan keluar bila kita terus beramal sholeh, dan salah satu amal terbaik adalah memakmurkan masjid, ia adalah benteng bagi umat Islam agar selamat di dunia maupun akhirat”, pesannya sebelum menutup mauidhohnya.
Jarum jam sudah melewati 24.00, para Bhenning Mania satu persatu membubarkan diri setelah sempat bersalaman dengan Kiai Azaim. Sementara para personil Jam’iyah Sholawat Bhenning sedang lahap menikmati nasi goreng yang disiapkan polres Situbondo, panitia dan peserta Muhibah Umat segera berkemas menuju penginapan di Pesantren Nurul Hikmah Pesisir Besuki untuk persiapan kegiatan berikutnya, Qiyamul Lail, I’tikaf dan sholat tasbih pada jam 03.00 wib sebelum subuh.
Tahun ini, DMI Situbondo bersama Polres Siubondo kembali menggelar kegiatan Muhibah Umat 2 setelah sebelum sukses melaksanakan Muhibah Umat 1. Pada Muhibah Umat 2 kali ini, DMI tetap konsisten menyasar masjid-masjid sebagai pusat kegiatan dakwahnya sambil menyapa umat yang ada di sepuluh kecamatan di wilayah kabupaten Situbondo mulai Februari 2018 hingga Februari 2019.
Di sepuluh tempat yang dipilih berdasarkan tingkat kebutuhan mayarakat akan pembinaan dan pendampingan tersebut diisi dengan berbagai kegiatan, mulai sholat berjamaah lima waktu, pengajian, pembinaan kemasjidan, penyuluhan kamtibmas, pengobatan bekam dan ruqyah gratis, khitanan massal gratis, sholat dhuha berjamaah, tahlil, berkunjung ke rumah-rumah penduduk serta qiyamul lail yang disisi dengan i’tikaf dan sholat tasbih. Daerah Pesisir Besuki adalah tempat pertama yang dipilih untuk melaksanakan Muhibah Umat 2 tahap pertama. (Hans)
Posted on 20 Februari 2018, in Politik, Tak Berkategori and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, besuki, Bhenning, bhenning mania, dakwah Kiai Azaim, DMI Kabupaten Situbondo, DMI Situbondo, Jam'iyah Sholawat Bhenning, Kiai Azaim, Muhibah Umat 2. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0