Sedihnya Jadi Guru, Ortu Mencukur Rambutnya Karena Mencukur Rambut Anaknya
Serambimata.com – Di awal tahun 2016, dunia pendidikan Indonesia mendapat kado pahit. Seorang guru yang bermaksud melaksanakan tugas dan kewajibannya mendidik dan membina muridnya harus menanggung akibat yang memilukan dari orang tua siswa.
Aop Saopudin seorang guru sukwan di salah satu SDN di Jawa Barat harus menerima aksi balasan dari Iwan Himawan, orang tua siswa yang tidak terima gara-gara rambut anaknya dicukur oleh Aop.
Tidak hanya membalas mencukur rambut guru anaknya itu, Iwan juga mengintimidasi Aop bahkan dia melakukan tindak kekerasan.
Bukannya sang guru yang melaporkan si orang tua murid yang telah melakukan perbuatan tak tahu berterima kasih tersebut, sebaliknya justru Aop yang dilaporkan Iwan kepada pihak berwajib.
Dikutip dari website Mahkamah Agung, Jumat (1/1/2016), kasus ini bermula saat guru honorer SDN Penjalin Kidul V, Majalengka, Jawa Barat itu melakukan razia rambut gondrong di kelas III pada 19 Maret 2012. Dalam razia itu, didapati 4 siswa yang berambut gondrong yaitu AN, M, MR dan THS.
Mendapati rambut gondrong ini, Aop lalu melakukan tindakan disiplin dengan memotong rambut THS ala kadarnya sehingga gundul tidak beraturan. Sepulang sekolah, THS menceritakan hukuman disiplin itu ke ayahnya, Iwan.
Tidak terima anaknya dicukur, Iwan bersama teman-temannya lalu mendatangi rumah Kepala Sekolah, Ayip Rosidi. Sesampainya di rumah tersebut, Iwan tidak mendapati Ayip dan pulang. Di jalan, Iwan bertemu dengan Ayip dan Iwan lalu menanyakan razia rambut gondrong yang berakhir dengan pemotongan rambut anaknya. Jawaban Ayip tidak memuaskan pria kelahiran 23 November 1975 itu sehingga Iwan mencari Aop.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk menemukan Aop. Begitu bertemu, Iwan langsung mengangkat kerah baju Aop dan mendorong tubuh Aop ke belakang.
“Kamu hanya sekedar guru honor. Mau mengandalkan apa? Apa perlu saya membawa massa?” hardik Iwan ke Aop.
Beruntung, keributan ini dilerai teman Aop hingga Iwan memilih pulang tinggalkan Aop. Tapi nampaknya aksi Iwan tidak berhenti sampai disitu. Sore harinya, saat Aop pulang sekolah, Iwan telah menunggu Aop. Lalu Iwan memukul kepala Aop yang dibungkus helm. Iwan lalu memaksa Aop kembali ke SD. Sesampainya di SD, Iwan kembali mengintimdasi Aop disaksikan rekan-rekannya.
“Kamu harus tahu siapa saya. Saya habisi kamu! Saya minta rambut kamu untuk dicukur!” kata Iwan dengan lantang.
Rupanya kali ini Iwan sudah menyiapkan peralatan untuk melampiaskan kemarahannya. Secepat kilat, Iwan mengeluarkan gunting dan menggunting rambut Aop di atas telinga kanan dan kiri. Setelah itu, Iwan dan teman-temannya meninggalkan SD tersebut.
Drama sang guru dan orang tua yang sudah dibutakan mata hatinya ternyata belum selesai. Iwan melaporkan Aop ke polisi dengan tuduhan melakukan diskriminasi terhadap anak seusai dengan UU Perlindungan Anak dan perbuatan tidak menyenangkan sesuai KUHP. Atas aduan ini, warga Majalengka bergejolak dan melaporkan balik Iwan dengan delik perbuatan tidak menyenangkan. Keduanya lalu sama-sama diadili.
Dari proses hukum tersebut, Aop awalnya dihukum pidana percobaan di tingkat pertama dan banding. MA lalu membebaskan Aop karena sebagai guru. Mendidik siswa, termasuk mencukur siswa yang gondrong adalah bagian tugas dan kewajibannya
Sementara Iwan Himawan yang awalnya juga dihukum percobaan di tingkat pertama. Tapi oleh Pengadilan Tinggi (PT) Bandung, majelis hakim mencoret hukuman percobaan dan menjatuhkan pidana penjara kepada Iwan selama tiga bulan. Hukuman kepada Iwan lalu dikuatkan di tingkat kasasi.
Sumber Detikcom
Posted on 2 Januari 2016, in Pendidikan and tagged guru dicukur ortu, guru indonesia, kisah pilu seorang guru, mencukur rambut, Pendidikan Indonesia, wajah pendidikan Indonesia. Bookmark the permalink. 58 Komentar.
Guru menghukum pasti ada alasannya… kalau mau dibuat rame sang guru bisa melapor balik karena pemukulan pakai helm…
http://singindo.com/2016/01/02/pengalaman-perpanjang-passport-di-singapore/
SukaSuka
Kalau murid melawan guru sudah tak terhitung jumlahnya, tapi yg ini beda… ortu yg tdk terima, dan melakukan balasan serupa…
SukaSuka
Bukan mukul make helm.
Tapi si guru dipukul kepalanya yang udah dibungkus helm.
Diteliti lagi mas bacanya.
SukaSuka
Hoalahhh w aja dulu di cukurr trus di gampar sama guruu biasa aja
Krna emang salah w di suruh cukur malah gk mauu akhirnya d bikin reges dehh
Ortu w aja bilang malah baguss selagi itu mendidikk..
SukaSuka
Dulu, guru ditempatkan di tempat yang sangat mulya oleh orang tua…
SukaSuka
Mungkin niatnya membela anak,,,,
Tapi kelakuannya itu, justru merendahkan dan menjerumuskan anaknya sendiri,
Keberkahan dari ilmu di dapat dengan memuliakan dan menghormati orang yg menyebabkan ilmu itu sampai,,,,,,
SukaDisukai oleh 1 orang
Setuju…
SukaSuka
Astaghfirullah,, mari kita perbanyak istighfar,,, benar2 akhir zaman,, dan salah satu tandax adalah dcabutnya barokah..
semoga kita selalu dalam lindungan allah dan dselamatkan dari hal2 yang sedemikian… aminnn
SukaSuka
Amiin…
SukaSuka
suruh ngajari anaknya sendiri aja, biar tau bagaimana sulitnya mendidik anaknya, semoga guru tersebut diberikan kesabaran, n ortunya diberikan kesadaran (balasan) biar tau sulitnya jadi guru.
SukaSuka
Amiin..
SukaSuka
Sekarang orang2 sdh banyak yg edan, karena salah kaprah dlm mengartikan hak azasi yg diadopsi dari barat. Bahkan rasa hormat pada orang tuapun sdh berobah maknanya bagi anak2 sekarang.
SukaSuka
Gue juga pernah di gunting bajunya sama guru.
Tapi bokap gue gak sampe nyamperin ke sekolah terus gunting baju guru gue. Haha
Ini sih orangtuanya sok jagoan. Anaknya juga otaknya setengah.
SukaSuka
Bodoh.. Orang tua ga punya otak & jelas2 anaknya salah. Rambut gondrong pas SD itu jelas ga boleh. Harus di tertipkan.
Org tua kayak gini harus d musnahkan dari muka bumi.
Menimbulkan profokasi massa.
Ceritanya kayak di film2.
Ada org tua jahat vs guru yg baik.
Sy sangat jengkel kl ada org tua ber otak keledai kayak gini.
Jelas anaknya salah malah di dukung.
Malah ga trima.
Org tua otak dedel ya kayak gitu. Kelahiran 75 seharus nya ga dedel otaknya.
SukaSuka
murid SD yg lelaki berambut panjang, ikut2an trend tayangan sinetron, trend lingkungan, sementara org tuanya membiarkan atau bahkan mendukung perilaku anaknya.. ter…la…lu…
SukaSuka
Sudah datang ternyata yang kyk gituan..klo jadi guru harus ektra sabar ini… nitip pesan buat kepala sekolah mending anak.y tadi di keluarkan aja biar ortu.y semakin jerah dan gak bakalan ngulangi lagi k guru yang lain
SukaSuka
Semoga penjara bisa mendidik orang tua tersebut untuk menjadi pribadi yg ushwah
SukaSuka
Mungkin bapaknye preman bos, makanye die bilang “kamu gak tau siapa saya”.
yah pantes bapaknye brengsek gimane mau ngedidik anak.
Jawara sapi ompong kali, dan gue rasa ntu murid bakal malu seumur hidup
SukaSuka
Dulu waktu kami masih sekolah,jika melakukan kesalahan di sekolah justru kami hindari untuk diletahui oleh ortu,karena walaupun kami diberi hukuman disekolah,kami juga akan diberi hukuman lagi di rumah yang lebih berat,kami tidak akan mendapat pembelaan jika memang bersalah tetapi sekarang sudah berbeda..anak salah masih dibela.
SukaSuka
Nasib ente persis ma nasib ane sob.
SukaSuka
Semoga bapak n ibu guru sabar . Semua itu akan ada balasannya
Sekolah g mbayar ortu banyak yg sewenang2 dgn guru. Itu dimana saja .
Bagaimana ilmu guru bisa masuk ke anaknya jika ortunya seperti itu terhadap guru
SukaSuka
Semoga bapak n ibu guru sabar . Semua itu akan ada balasannya
Sekolah g mbayar ortu banyak yg sewenang2 dgn guru
SukaSuka
Orang tua yang mengajarkan arogansi kepada anaknya 😀
SukaSuka
Ortu yg seperti itu edan,, tidak ada perbedaan antara guru honor dan pns, sma2 bekerja melaksanakan tugas mulia,,,,,, semoga ortu murid seperti itu kena azabnya kelak anak nya besar ngak jadi apa2, harusnya dia mikir bisa ngak dia ngajarin anaknya, udah sekolah gratis sok lagi, pake mukul guru lagi, gw sumpahin loe anaknya gede jadi gembel
SukaSuka
Saya prihatin dan mengecam perlakuan semacam itu dari orang tua murid terhadap seorang guru. Itu menunjukkan sikap membela anak yang berlebihan dan tidak menghargai dedikasi dan pengabdian seorang guru. Apalagi guru dengan status sukwan yang kita semua tahu pastilah banyak keterbatasan dan hidupnya jauh dari kesejahteraan. Meski hidup dengan apa adanya, guru sukwan tidak menghentikan perjuangannya untuk mencerdaskan anak didiknya. Kita mungkin belum bisa memberikan kontribusi yang nyata untuk menjadikan kehidupan guru sukwan menjadi lebih baik, tapi kita tidaklah sulit untuk mengapresiasi dan menghormati guru sukwan, setidaknya memberikan kepercayaan dan mendukung selama itu bertujuan mendidik dan memajukan anak didiknya. Pernah suatu ketika anak saya yang duduk di kelas 4 SD terluka dan sampai sekarang meninggalkan bekas dan cacat di alis matanya karena ketidaksengajaan gurunya saat mencoba mendisiplinkannya. Secara manusiawi sebagai orang tua ada kekecewaan, namun kejadian itu tidaklah sebanding dengan cita-cita, pengorbanan, dan ketulusan seorang guru bersama para orang tua untuk menjadikan anak didiknya menjadi manusia yang bermanfaat kelak. Dibutuhkan jiwa besar dan pengertian khususnya dari orang tua dalam nenyikapi perkembangan anaknya disekolah terutama menjalin hubungan dan sikapnya terhadap seorang guru. Saya berharap tidak terulang kembali perilaku orang tua murid yang tidak pantas terhadap gurunya di masa-masa mendatang. Untuk Pak Aop semoga diberikan kesabaran dan hati yang memaafkan, saya mendoakan Pak Aop dan keluarga, in sya Allah diluaskan hatinya dan diangkat derajatnya oleh Allah SWT. Amin ya Rabbal al amin.
SukaSuka
aneh ya, kenapa ga anaknya dibawa plng dan dididik sendiri aja ? wajar kali guru begitu, selama ga ada bentuk abuse (mental, sexual, physical abuse) ga masalah. toh pelajar memang rambutnya harus rapi. yakan yaaa ?
SukaSuka
klo cerita bpak teman kostan saya laen lg, (kbtulan bliau jg guru d salah 1 kota di jatim) krn berusaha mebdisiplinkan siswa bliau dicegat dtengah jlan sepulang jam ngajar, untung bliaunya jga pendekar SH. jadinya yg sebelumnya berniat jhat mengeroyok mlah lari terbirit-birit bgtu pentolannya dihajar sama beliau. bagaimanapun seorang guru harus dihormati n dihargai, tak pduli masih hnorer ato dah pns. salam pendidikan
SukaSuka
Begitulah nasib guru saat ini menegakkan aturan ktnya keras menjalankan tugas mendidik anak berlatih rapi dan sopan katanya melanggar undang2 kl anak dibiarkan sj katanya guru dan sekolah tdk perhatian sama murid, namun apapun komentar orangtua murid kl itu sdh menyangkut aturan dan tata tertib di sekolah maupun madrasah hrs tetap ditegakkan demi mendidik anak2 generasi penerus bangsa agar mjd anak yg baik, rajin, sopan dan rapi. Mari kita rapatkan barisan utk semua rekan seprofesi jng takut akan intimidasi asalkan kita masih tetap berjalan dlm rel2 dunia pendidikan.
SukaSuka
guru itu orang tua siswa di sekolah, orang tua manapun pasti ingin yang terbaik untuk anaknya, termasuk jg guru kpd muridnya. untuk diketahui oleh pk iwan (ortu si murid) guru itu tugasnya tidak hanya mengajar (mentransfer ilmu) tapi juga mendidik dan melatih, termasuk mendidik murid2nya utk beretika, bermoral, berakhlak juga disiplin, untuk mencapai itu semua makanya sekolah punya aturan/tata tertib sekolah utk diikuti oleh seluruh warga sekolah tanpa terkecuali, termasuk jg anak bapak, oleh krn itu dibutuhkan kerja sama dr semua pihak termasuk orang tua murid. jd kalau pk iwan tdk suka gdn aturan itu silakan cari sekolah lain atau buat sekolah sendiri dan buat aturannya sendiri….
SukaSuka
jaman sekarang aturan yg ada disekolah gk seketat dulu. jaman sekarang sepatu bebas warna, kaos kaki ja warna warni, penampilannya aja udah kayak anak gelandangan, ditegur sama guru malah nantangin balik. aturan jaman sekarang harusnya diperketat malah makin longgar. pa lagi anaknya sekolah ditempat yg gratis gk tau dirinya naujubilla….
SukaSuka
hakan tah anying, orang tua siswa preman etateh… goblog!
SukaSuka
pada 19 Maret 2012???
Ini berita 4 tahun lalu???
SukaSuka
Tapi putusan hakim baru saja…
SukaSuka
Gemes bacanya…. orang tua jaman sekarang aneh2… kalo ortu jaman dulu anak dihukum kalo emang salah mah terima aja. Malah anaknya dimarahin lagi sampe rumah… syukurlah lah pengadilan nya adil.
SukaSuka
harusnya guru jangan langsung bertindak asal maen cukur cukup saja di beri teguran pada siswa yang rambutnya panjang untuk di cukur epulang sekolah, begitu pula orang tua siswa jangan asal langsung bertindak …………..kan bisa kekeluargaan, ,intinya ke duanya saling mengerti.
SukaSuka
Bingung ya zaman sekarang….
Dulu kalau adikku rambutnya di potong guru dan saat pulang mengaduh rambut adekku malah di potong botak tentara….
Sekarang guru ingin menertipkan siswa malah gurunya di permalukan oleh orang tua…
Ya kalau orang tua mampu mendidik anaknya sendiri ngapain sekolah….
SukaSuka
Ini bukan zaman kolonial jadi, semua punya hak, anak juga tidak bisa diperlakukan semaunya oleh guru apalagi memotong rambut acak2 kan terus suruh pulang, anda tidak merasakan betapa malunya anak tersebut, menimbulakn troumatis, karena tidak semua rambut yang dikategorikan gondrong sesuai tata tertib unsur kesengajaan karena baru anak kelas 3 SD ( kadang sekolah saja masih diantar jemput, potong rambut juga masih diantar jemput itu yang tidak sampai dalam analisa guru) , beda jika sudah SMP, atau SLTA, seharusnya diperingatkan, diberikan surat ke orang tua jika belum dipotong sesuai tatatertib sekolah, Dan tindakan ortu yang langsung memukul, dan memotong rambut guru juga tidak bisa dibenarkan, semua bisa dibicarakan jika dengan kepala dingin bukan arogansi baik, guru maupun orang tua, ( memang yang tidak merasakan betapa malunya dipotong petak2 tak aturan ya akan menganggap semua kelakuan guru adalah benar atas nama pendidikan, padahal itu sudah ,melanggar UU perlindungan anak, dan KUHP ) , semua tindakan harus dipertimbangkan dengan baik jangan dengan emosi sehingga pendidikan berjalan benar sebagai pendidik dan sebagai anak didik akan harmonis.
SukaSuka
Ini nih salah satu alasan Indonesia tuh ga bsa lepas dari KKN
Ortu terlalu manjain anaknya padahal emang dia yang salah
SukaSuka
Semua pekerjaan proffesional tidak boleh menyinggung pribadi seseorang. Baik buruknya tergantung cara pandang. Mau anaknya situ dikasih pressure guru sampe ke-jiwa-an nya terganggu? Sbgai guru 2016, lbh baik memanggil orang tua dulu daripada bertindak sepihak, benar? Just my opinion, tergantung sudut pandang. Terima kasih.
SukaSuka
Saya setuju.kalau.semua.yg dilakukan.pendidik.harus sinergi.dengan wali.murid ..skrng bukan.lagi.jamannya Intimidasi dan kekerasan ..sekalipun itu guru gak ada jaminan guru itu bener semua banyak.jg guru yg dinpenjarakan karena kasus pelecehan dsb…skrg sdh ada HP kan bisa di.koordinasikan dl ke wali murid klw ada tindakan yg akan di lakukan …jangan semaux aja….
SukaSuka
wan wan,. tujuan menyekolahkan anak itu apa to wan iwan..
SukaSuka
Guru, Pemimpin, dan orang tua adalah satu.
ini orang tua muridnya ga pernah sekolah kali makanya kelakuannya kayak preman pasar.
SukaSuka
oh oh oh,,! ha ha! tak tau deh mau nyalain siapa, kita nggak tau persis ceritanya gimana
SukaSuka
Miris sekali….. semoga menjadi pembelajaran bersama baik pihak sekolah mauoun orangtua
SukaSuka
Jaman sekarang memang sangat rumit, ketika jaman dulu murid akan selalu takut dengan guru, tapi sekarang seorang guru harus berhati hati jika menerapkan hukuman kepada muridnya meskipun hal itu bermaksud pembelajaran.
SukaSuka
lu ga tau gimana sakit hati dan malunya di cukur gundul ga beraturan gitu, ga enak cuk, kecuali kalo di kasih peringatan dulu. Mungkin nanti pas keluar penjara si ortunya dendam sama tu guru. Dan mungkin ada sebagian cerita yang tidak di ceritakan di artikel ini.
SukaSuka
ah, gak biasa aja.. itu kslhn muridnya. hrsnya y udah tau, kl murid itu kudu rapi. bhkan sblm ada acara potongan pastinya sudah ada kabar ttg aturan tsbt, knp g priper dlu utk sgra dipotong. itu psati ada gembor2 razia di sblmnya. makanya bisa lgsung dipotong gurunya krn tentunya udh masuk hr razia tp msh gondrong. ngapain msti malu??? wong perbuatan slh slh sndir kok malu sndri, ya ditnaggung donk. slh sndri g nuruti peraturan. dan biasanya rambut cow itu slalu ada batas min kegondrongannya, kalo g smpe parah g mgkn guru ambil tindakan. dari dskripsi diatas, aja sdh jelas2 bapaknya arogan, anarkis. tidak terimaan, diberi jawaban msh pgn ngajar scr fisik. spt preman. akan ada bibit premanisme di jiwa anaknya kelak.
SukaSuka
Sabar ya pak guru
INZAALLAH ALLAH BESERTAMU
sungguh ilmu tidak bermamfaat tampa ridho dari seorang guru kepada miridnya
Inilah yg dinamakan zaman demokrasi kebablasan alias HAM yg kbelingeer
SukaSuka
Cuma tiga bulan?
Ga adil banget ngga mikir apa perasaa. Gurunya gimna??
SukaSuka
Duhh kacau …
Gmn generasi kita bisa maju kalau guru sebagai pendidik nya aja dilecehin…
Sebenernya guru itu bener karena hal seperti mencukur rambut siswa memang lazim lazim aja…
Kecuali guru melakukan tindakan tidak mendidik dan memperilakukan hal yg tidak baik kepada siswanya…..
Memang sepantasnya jika bapak iwan mendapatkan hukuman seperti itu…
SukaSuka
kurang itu mah 3 bulan…
harusnya setahun!!
anaknya pasti juga sdh punya bibit jadi bajingan kayak bapaknya.
SukaSuka
orang tua macam apa kaya gtu gak tau berterima ksih ..
SukaSuka
maaf skrg sudah bukan jamannya lg pendidikan dg kekerasan gak jelas. klo ada siswa melanggar aturan bisa teguran. lalu panggilan ortu yg ketiga bisa dg skorsing yg terakhir bisa dikeluarkan dari sekolah BUKAN DG MENCUKUR RAMBUT SPT INI. GAK JAMAN.
SukaSuka
sarap itu orang tua,,, kalo perlu hukumannya ditambah,, anaknya udah dibuat bisa baca, nulis, bukannya bersukur malah hajar gurunya,,,
emangnya sekoloahan mbahmu,, yang bolehin rambut anaknya gondrong,,,,
SukaSuka
keluarkan saja anaknya tanpa hormat, biar nggak sekolah sekalian, sudah di didik malah sesuka hatinya.. suruh bapaknya aja yg bikin sekolahan untuk ananknya
SukaSuka
jangan salahkan jika anak jaman sekarang memiliki prilaku yang tidak terpuji karena orang tua yang kurang bisa mendisiplinkan anak mereka. timdakan seperti itu membuat anak semakin congkak karena merasa dibela ortu jika berbuat kesalahan dan melihat guru yang tidak dihargai sehingga anak ikut tidak menghargai guru. jika ingin meminta penjelasan bisa di lakukan secara baik2 dan tanpa anak mengetahuinya. semoga hal seprti ini tidak terjadi lagi.amin
SukaSuka
orang jawa bilang “welas tanpa alis”… menyayangi tapi salah penerapan… akan berakibat fatal untuk anaknya.. anak dikembaikan ke ortunya saja supaya dididik sendiri, wong kenyataanya tidak percaya kepada guru.. dan untuk para guru sekarang ini harus lebih cerdik dan cerdas, serta lebik bijak dalam menangani kesalahan siswa yag tipenya sangat berbeda dengan tipe siswa era lama.. Pak guru sabar yaaaaaaa… HIDUP PARA GURU !!!!
SukaSuka
Untung bukan berhadapan dgn guru smk pertanian. Kalau guru pertanian apalagi pengasuh pelajaran pembiakan vegetatif Pasti dibekali alat praktik berupa pisau stainles stel, silet, golok, gunting dahan, arit dan lain. Bisa berdarah darah. Bayangkan ganasnya anak smk apalagi gurunya. Apalagi sdh emosi. Mdh2an ortu bisa lebih bijak, tdk semua guru lemah.
SukaSuka