Serambimata.com – Ulah nakal dan tak bertanggung jawab oknum pelaku pendidikan seakan tak pernah usai. Setelah sebelumnya secara beruntun ditemukan meteri pelajaran dan soal ujian yang bermuatan yang membahayakan keutuhan NKRI, Lagi-lagi dunia pendidikan tercoreng.

Termuan terbaru,  ada soal ujian untuk tingkat Sekolah Menengah Kejuruan (SK) di Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, yang dinilai mengandung unsur Pornografi.

Soal bermasalah tersebut ditemukan oleh Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah (PD PM) Sukoharjo.

Dalam rilisnya, Sabtu (05/12/2015), Sebagaimana dikutip dari Media Islam Online, PD Pemuda Muhammadiyah mengungkapkan telah menemukan dua soal Ulangan Akhir Semester (UAS) 1 SMK tahun pelajaran 2015/2016 yang mengandung unsur pornografi.

“Pertama, soal mata pelajaran Seni Budaya kelas X untuk semua bidang studi dan kompetensi/paket keahlian yang diujikan Rabu, 2 Desember 2015 pada nomor 27 pilihan ganda terdapat gambar artis dangdut wanita bergaya seronok,” kata Ketua PD Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Sukoharjo Eko Pujiatmoko.

Sementara yang kedua adalah soal mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII untuk semua bidang studi dan kompetensi keahlian yang diujikan hari Kamis, 3 Desember 2015 pada nomor 2 pilihan ganda terdapat lirik lagu yang redaksinya berisi tentang “bercumbu, merayu dan bercinta”.

Pada soal ujian mata pelajaran Seni Budaya Kelas X semester 1 itu digambar seorang perempuan dengan gaya yang seronok. Pertanyaan dalam soal tersebut adalah

27. Gambar di samping merupakan musisi…
a. Rock
b. Keroncong
c. Dangdut
d. Punk
e. Klasik.

Sementara pada soal ujian mata pelajaran Bahasa Indonesia kelas XII semester Gasal tertulis,

2. Cermati lirik lagi berikut! ….
Kemarin kau masih bersamaku
Bercumbu dan merayu
Adakah hari esok untuk kita bercinta
Seperti yang pernah kita lewati..
Mengapa terlalu cepat kau pergi
…..dst

Makna ungkapan pergi pada lirik lagu di atas adalah…
A. meninggalkan dunia
B. meninggalkan pacarnya
C. tidak pernah kembali
D. tidak ada kesempatan
E. sangat menyedihkan.

Lalu sampai kapan potret buram pendidikan kita akan terselesaikan? Bila para oknum pelaku dan penyelenggara pendidikan melaksanakan kewajibannya hanya berdasar pada selera pribadi dan kelompoknya, tanpa berpikir dampak dan bahaya bagi generasi muda harapan bangsa.

Yang menjadi pernyataan? Mengapa hal itu terus terjadi? Apa mungkin mereka tidak tahu cara membuat soal atau sengaja meracuni generasi muda Indonesia. Entahlah!

(Baca : Setelah Wahabi, Kini Pelajaran MAN Disusupi Ajaran HTI)