Medukung Banser (Catatan Nadirsyah Hosen, Rais Syuriah PCI NU Australia – New Zealand)

Foto (nasional.tempo.co)

Serambimata.com – Dalam kasus Felix di Bangil, apa yang dilakukan Banser sudah cerdas dan benar. Tidak ada kekerasan. Tidak ada pentungan. Yang ada Banser bersama Polri menyodorkan surat pernyataan agar di-tandatangani Felix bahwa dia setuju Pancasila. 

Felix tidak mau tanda tangan, pergi diantar Polri dan kemudian koar-koar seolah sebavai victim. Maka orang di luar yang gak suka dengan NU langsung menggoreng. Orang di dalam NU yang gak cocok dengan PBNU dan Ansor ikut-ikutan mengkritik. Yang pakar HAM dan demokrasi menyerang pula Banser seolah lupa Felix itu mau ngancurin demokrasi Pancasila. 

Kenapa Felix gak mau tanda tangan? Karena dia gak mau jadi kafir mendukung sistem thogut. Ini masalah akidah buat dia. Bukan masalah demokrasi atau masalah NU.

Saya mengambil sikap: saya MENDUKUNG 100% Banser dan Polri yg meminta semua tokoh HTI untuk tanda tangan di surat pernyataan sebelum bisa ceramah. Ini masalah menjaga NKRI. 

HTI sudah bubar tapi tokoh-tokohnya masih bebas berceramah. Mereka pintar berlindung di balik pengajian untuk terus menyebarkan paham khilafah. 

Kalau pemerintah dan Polri yang di depan melarang dan membubarkan maka polri dan Jokowi dianggap anti Islam oleh kelompok seperti Amien Rais dan kawan-kawan.

Polri dan Pemerintah jadi gamang bersikap. Belum lagi TNI lewat Panglimanya bersikap merangkul pihak-pihak yang secara politik dan ideologis berseberangan dengan Pemerintah dan Pancasila. Polri tidak mau dibenturkan dengan TNI.

Maka diaturlah strategi. Banser ditaruh di depan menghadang Felix dan kawan-kawan. Polri memback-up di belakang. Yang kena caci maki adalah Banser. Dan saya merasa tidak layak saya ikut-ikutan mengkritik dan mencaci Banser atas upaya mereka berdiri di depan menjaga Pancasila dan NKRI.

Kalau bukan Banser yg bergerak, siapa lagi? 
Buka mata dan lihatlah bahwa Felix, Bachtiar Nasir, FPI dan kawan-kawan bahkan diundang ceramah di kantor polisi, kementrian, BUMN dan lain-lain.

Apa gak gendeng ini? Kalian yang sekarang mengkritik Banser jangan menyesal kalau Banser mutung dan gak mau lagi turun menjaga NKRI. Emang enak terus menerus disalahkan dan dicaci maki? 

Banser perlu dirangkul, bukan malah kalian merangkul HTI dan FPI. Banser perlu dijaga dan ditemani, bukan malah terus dikritik oleh internal NU sendiri. Banser perlu terus diberdayakan, bukan malah dipermalukan oleh elit NU sendiri.

Saya, Nadirsyah Hosen, sekali lagi mendukung apa yang dilakukan para sahabat Banser di Bangil terhadap Felix Siauw. 

Maju terus Banser dengan senyum dan doa.

Tabik,

Nadirsyah Hosen

Rais Syuriah PCI Nahdlatul Ulama
Australia – New Zealand

About serambimata

Terus menulis

Posted on 7 November 2017, in Politik and tagged , , , , , . Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.

Tinggalkan Balasan

Isikan data di bawah atau klik salah satu ikon untuk log in:

Logo WordPress.com

You are commenting using your WordPress.com account. Logout /  Ubah )

Foto Facebook

You are commenting using your Facebook account. Logout /  Ubah )

Connecting to %s

%d blogger menyukai ini: