Peneliti Luar Negeri Kagumi Islam Nusantara Hingga Tertarik Menfilmkannya
Serambimata com – Tidak hanya mengagumi dan tertarik bikin film tentang Islam Nusantara, para peneliti luar nageri bahkan berencana akan memutar film tersebut di seluruh dunia, agar warga dunia memahami bahwa ada Islam di Indonesia yang penampilannya ramah, damai, menyejukkan dan penuh toleran. Islam itu bernama Islam Nusantara. Salah satu wajah Islam yang dikembangkan di nusantara dan diperkenalkan dan digalakkan oleh organisasi Islam Nahdlatul Ulama (NU) sejak tahun 2015.
Kekaguman dan ketertarikan peneliti luar negeri pada Islam Nusantara diungkapkan oleh Rois Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH. Ma’ruf Amin pada Tausiyah kebangsaan dengan tema “Fikih Tawassuth dan Tasamuh dalam Membangun Perdamaian dan Indonesia Bebas Korupsi” kata Kiai Ma’ruf di lantai 8, Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Senin (9/10).
Menurutnya, Islam Nusantara yang ada di Indonesia menjadi kajian peneliti luar negeri karena mereka menilai Islam yang diamalkan di Indonesia berwatak toleran.Kiai Ma’ruf menyampaikan, bahkan ada sutradara film yang datang ke Indonesia dengan tujuan ingin mengetahui keberadaan Islam Nusantara. Selama sutradara tersebut tinggal di Indonesia merasakan aman dan tanpa gangguan.
“Dia bilang ‘ah ini Islam Nusantara ini’,” kata Kiai Ma’ruf.
Seusai merasakan keamanan di Indonesia, kata Kia Ma’ruf, sutradara tersebut memutuskan untuk membuat film tentang Islam Nusantara dan akan diputar di seluruh dunia.
“Ini buah daripada tatanan yang dibangun berdasarkan keislaman tawassuth, tasammuh yang terjadi di dalam tatanan kehidupan masyarakat,” katanya.
Pada acara yang diselenggarakan Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) ini dihadiri kader Syuriah NU dari tujuh provinsi dan mahasiswi STAINU Jakarta.
Acara ini sendiri berbarengan dengan pembukaan Pendidikan Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) Dawrah II dan akan dilakukan selama lima hari.
Sumber NU Online
Posted on 10 Oktober 2017, in Agama and tagged islam di dunia, Islam di Indonesia, Islam Nusantara, Nahdlatul Ulama, NU. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0