KHR As’ad Syamsul Arifin: Berhati-hatilah! Sekarang Zaman Fitnah
Serambimata.com – KHR Asad Syamsul Arifin mengingatkan bahwa saat ini Indonesia berada di zaman fitnah. Karena itu, Pahlawan Nasional yang menjadi salah satu tokoh penting dalam berdirinya Nahdlatul Ulama itu berpesan agar umat Islam tidak menjadi bagian dari fitnah itu. Pesan Kiai Asad itu disampaikan cucunya, KHR Ahmad Azaim Ibrahimy pada acara malam Mlandingan Bersholawat bersama Jamiyah Sholawat Bhenning, Sabtu (15/09/2018). Kiai muda yang akrab disapa Kiai azaim itu berkisah tentang salah salah seorang Sholeh yang mengaku bermimpi bertemu dan menerima pesan dari Kiai As’ad.
“Tadi siang saya bertemu dengan salah seorang tokoh masyarakat, kiai yang menyampaikan mimpi isyarah dan petunjuk. Dan beliau adalah orang sholeh, in sya Allah mimpinya mimpi ru’yah sholehah“, Kiai Azaim memulai kisahnya.
Pengasuh keempat Pondok Pesantren Salafiyah Syafiiyah Sukorejo, Situbondo itu merasa perlu menyampaikan mimpi yang dialami orang sholeh tersebut selain karena acara Mlandingan Bersholawat malam itu digelar untuk memperingati Tahun Baru Islam 1440 H juga kebetulan dalam rangka Haul para Masyayikh Pendiri dan Pengasuh Pesantren Sukorejo, Situbondo, selain pesan penting yang terkandung di dalamnya.
“Orang sholeh tadi bercerita bahwa dalam mimpinya bertemu dengan al Magfurlah Kiai Asad di suatu jalan sambil mengatakan: Sengak cong! sateya zaman fitnah, je’ agebeyen fitnah, je’ di’ ngodi’i fitnah, mon bedhe fitnah dhuli laporraghi dek ka pihak se berwajib (awas le! Sekarang zaman fitnah, jangan suka membuat fitnah, jangan menghidup-hidupkan fitnah, kalau ada fitnah segera laporkan ke pihak berwajib”, kisahnya di hadapan ribuan pecinta sholawat dan beberapa aparat TNI-Polri yang hadir saat itu.
Menurut Kiai Azaim, isyarat itu menunjukkan bahwa sekecil apapun fitnah yang ada di sekitar kita, jangan sampai melakukan tindakan sepihak tanpa koordinasi yang bijak dengan pihak berwajib karena bila itu tidak dilakukan, dimungkinkan bukannya menyelesaikan masalah tapi justru menambah masalah baru.
“In sya Allah, kalau kita percaya kepada pihak berwajib, pemerintah, TNI dan Polri bersama rakyat, maka Indonesia akan aman, amiin Allahumma amiin”, harapnya.
Dengan diselingi sholawat dan qosidah yang berisi pesan-pesan hikmah, Kiai Azaim menyampaikan keprihatinannya terhadap kabar bohong alias hoax yang berisi fitnah yang tersebar dimana-dimana. Terkait fenomena tersebut, Kiai Azaim kembali berkisah tentang seorang polisi yang mengadu atau curhat kepada murid Sayyid Ahmad bin Muhammad Al Maliki Al Hasani itu.
“Tadi pagi ada salah seorang pejabat Polisi yang curhat kepada saya, ia mengatakan, seandainya tidak memiliki jabatan, dirinya menginginkan tidak pegang HP. Penyebabnya, kerena memegang HP di zaman sekarang, di dunia media sosial, dunia maya, facebook, whatsApp dan media lainnya, dipenuhu berita-berita hoax, kabar bohong yang menghangatkan hati, memanaskan telinga yang semuanya bisa memprovokasi. Tapi karena kewajiban dan tugasnya yang mengharuskan mendapatkan informasi, maka polisi itu tetap harus membuka HP untuk memperoleh informasi”, tambah kiai muda yang juga aktif berdakwah di medsos itu.
Kiai yang juga penulis itu mengatakan, apa yang terjadi menunjukkan bahwa berita yang tidak sesuai dengan fakta telah menyebar kemana-kemana. Kondisi inilah yang membuat kita rindu akan kondisi yang aman, tentram, saling hormat menghormati. Rindu kepada Baginda Nabi Muhammad SAw.
Seiring dengan pesan Kiai Azaim tersebut, qosidah yang berjudul “Rindu” lalu dilantunkan oleh Jam’iyah Sholawat Bhenning diikuti oleh ribuan Bhenning yang memenuhi lapangan Mlandingan malam itu. (hans)

KHR Ahmad Azaim Ibrahimy dalam acara Mlandingan Bersholawat bersama Jamiyah Sholawat Bhening
Posted on 17 September 2018, in Agama, Politik and tagged Ahmad Azaim Ibrahimy, Azaim Ibrahimy, bahaya berita hoax, berita hoaks, Bhenning, bhenning mania, dakwah Kiai Azaim, hoax, KHR Asad Syamsul Arifin, Kiai Asad. Bookmark the permalink. Tinggalkan komentar.
Tinggalkan komentar
Comments 0